A Not-So Annual Reflection Post

No matter how simple my new year’s resolutions are, they mostly were unfulfilled, especially this year. 2019 was not my best year, but I had my lessons. Biarpun tahun ini agak lebih banyak sedihnya daripada bahagianya, tetapi masih bersyukur karena sampai detik ini masih diberi kesempatan untuk hidup. Wew, I don’t know why I wrote that in the beginning, but it sumps up my 2019. 5 goals in 2019 written last year were unsuccessfully happened. I couldn’t even write 10 posts in year. Sedih dah 😆

  1. A pair of designer’s shoes. Unfulfilled. I decided to utilize what I’ve had— sedang belajar untuk hidup mindful. I’m getting there, btw.
  2. Punya dana darurat. I did start on very small amount, sampai saat ini belum sampai ke nominal yang ditargetkan, but I’m getting there. So, can I check it down? 😀
  3. Ngeblog minimal 20 posting dalam setahun. Yang ini sih lumayan bikin kesel sama diri sendiri. I do love writing, but this year my mouth was doing its job more than my hands. In other words, posting foto/bikin threads di Twitter atau berkomunikasi dengan makhluk sosial terasa lebih mudah daripada menulis rekam jejak hidup di rumah digitalku ini.
  4. Masak minimal 2x seminggu. I did it, but only last for 2 months (bikin sarapan-bekal makan siang-kadang kadang pake bekel makan malem biar nggak jajan) hahahaha, karena gw belum sanggup manage waktu buat bangun lebih pagi, masak, siap-siap mau kerja. Padahal cuma 2x seminggu ya, tapi buat gw effort-nya cukup besar alias susah bangun, dan kalo udah bangun ngapa-ngapain dulu sebentar trus tidur lagi, karena tidur adalah anugerah paling nikmat, teman! But I still nailed it, right?
  5. Baca 1 buku dalam 1 bulan (kalo bisa lebih maka lebih baik). Kayaknya yang ini cuma bertahan 3-4 bulanan. Dan buku-buku yang dibaca masih berkutat di novel, pengen banget baca buku-buku biografi sama riset-riset yang berfaedah gitu huhuhu.

Terinspirasi dari film Bucket List movie, mulai tahun 2020 ini gw nggak mau buat resolusi tahunan lagi. Goals harian akan disimpan di catatan kecil sebagai reminder. Goals yang besar dimasukan ke Bucket List. Setelah dipikir-pikir, banyak hal yang sebenarnya dalam hati pernah dicita-citakan sedari kecil, terwujudnya di waktu-waktu yang tak terduga.

It’s a new day to start, another chance to be better given. Masih banyak “PR” yang harus diselesaikan. So, let’s make the most of it, shall we?

HAPPY NEW YORK!

2 thoughts on “A Not-So Annual Reflection Post

Leave a Comment