A Repeated Long Time Hello

Kadang-kadang gw suka gerah ama diri gw sendiri. Kenapa sih untuk ngelakuin hal mudah yang gw senangi, gw harus cari-cari waktu khusus dan tentunya disertai dengan alasan “nggak sempat/nggak ada waktu”? Padahal itu semua adalah masalah penundaan. Well, some might say it’s all about priorities. And I should’ve beaten this up from the start 😦

Tapi ogut punya cerita kenapa ini semua bisa terjadi. I’m talking about this blog in particular. Sedari dulu, gw selalu memanfaatkan resource yang ada, which means PC/laptop (kepunyaan sendiri atau milik kantor), not yet using smartphone. Pada jamannya, gw bisa banget posting blog sampai 3-5 posting sehari— apalagi kalo kontennya lagi banyak. Tapi itu semua buyar ketika writer’s block menyerang, kecenderungan untuk menikmati kehidupan nyata yang lebih mengasyikan, dan beberapa juga karena terlalu asik berselancar di social media. Menyadari bahwa kepunyaan kantor adalah kepunyaan kantor seutuhnya, ku urungkan niat menggunakannya untuk keperluan pribadi. Any office’s belongings belongs to office itself. It’s not a kind act of me using it for personal matters— apalagi buat cari lowongan di Linkedin atau kirim CV 😆 Dan apa kabar laptop pribadi? Rusak total (menurut ogut). Kayaknya ada 1,5 tahun lebih gw helpless did nothing on it. Malas? Iya. Dan nggak ada referensi tempat service yang oke juga, malah cenderung nggak ada harapan; nggak yakin laptop ini bisa diperbaiki. I already bid farewell to it.

Dengan bekal rasio penggantian laptop yang cukup besar, gw masih harus usaha cari tahu, apa iya laptop ini nggak bisa diapa-apain. Semuanya udah gw pikirin; kalo rusak total nggak bisa diapa-apain ya beli baru, kalo masih bisa di-service berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan dan sebanding apa nggak? Pernah dapat info dari Twitter (yes, Twitter is still in for me) kalo ada tempat service gadget recommended di area Tebet. Meluncur kesana dan ngobrol sedikit sama abang servis nya, lumayan krusial kerusakannya (faktor usia gadget dan juga keteledoran yang punya). Repairing cost-nya nggak semahal yang gw kira, malah cenderung untung banget buat gw. Sungguh bahagia tak terkira mendengarnya. Tetapi gw harus siap dengan kemungkinan lain, jikalau sewaktu service ternyata ada error yang nggak bisa dihindari dan data-data di dalamnya hilang semua. Hmm, I took my chance though. A few hours later, laptop ku sudah prima seperti semula. Alhamdulillah :3

Dengan sembuhnya laptop ini, maka nggak ada alasan untuk nggak update blog, atau melakukan hal yang gw suka lainnya di laptop ini. I finally can watch movies/Netflix in bigger screen. Pegel banget bok mengernyitkan mata di layar hp 😆 And by this first post in 2019 also (isn’t it crazy how time flies?), I deserve one boba/coffee drink ❤

4 thoughts on “A Repeated Long Time Hello

Leave a Comment